Dari Ho Chi Minh City saya kemudian terbang ke
Hanoi ibu kota Vietnam yang letaknya paling timur disemenanjung
Indochina Asia Tenggara, berbatasan langsung dengan Republik Rakyat
China bagian utara. Tiba di bandara Noi Bai Hanoi waktu menunjukan pukul
23.55 tengah malam waktu setempat, dikarenakan pesawat yang saya
tumpangi mengalami keterlambatan take off atau delay sekitar 4 jam,
menambah tingkat kesabaran dalam berpetualang di negeri orang. (pasrah
aja dah, wkekekkk..)
Turun dari pesawat saya langsung disambut dengan
udara yang dingin, seperti di Bogor puncak pas waktu malam, dinginnya
menggigit sampai ke tulang sangat berdeda dengan cuaca di HCMC yang
panas dengan langit birunya. Dan memang saya datang pada saat musim
dingin di Hanoi (bulan Februari), juga masih dalam suasana tet holiday (
hari raya imlek) sehingga hal-hal yang berhubungan dengan wisatawan
menjadi mahal, mereka bilang high season, asem! salah gue apa..? hiks..
Saya menginap di apartemen kawan lokal di pusat
kota Hanoi namanya Andrew Minh, hasil chatting singkat dari komunitas
Couchsurfing (semacam jaringan backpacker dunia) yang kebetulan bersedia
menjadi host saya di hanoi. Di Couchsurfing ini kita juga harus
bersedia menjadi host jika ada backpacker dari luar negeri yang akan
berkunjung ke tempat kita, ya saling berbagilah friendship helping
others begitu kata motto hostel saya di saigon. Jadi sebelum saya take
off dari Ho chi minh saya sudah menguhubungi Andrew terlebih dahulu
menanyakan kesediaan dan alamat tempat tinggal dia. Dan direspon dengan
cepat oleh Andrew dengan mengirimkan sms alamat apartemennya serta
panduan transportasi yang murah dan cepat menuju tempatnya yang berjarak
tidak jauh dari pusat kota old quarter.
Saya pun mengikuti petunjuknya, keluar dari bandara
noi bai Hanoi saya menuju pemberangkatan Bus yang masih di area bandara
semacam Bus damri diterminal kedatangan soekarno hatta. Karena waktu
sudah dini hari maka ini bus terakhir menuju stasiun bus dekat kota dan
tidak ada bus dari bandara yang langsung menuju pusat touris old
quarter. Info yang saya dapat kalo kita naik taksi direct/langsung ke
pusat touris old quarter maka ongkosnya akan lebih mahal sekitar 150
ribu rupiah perjalanan kurang lebih 1,5 jam.
Karena ini edisi backpacker maka saya cari yang
termurah sedikit estafet tak apalah yang penting aman. Biayanya? naik
bus dari bandara ke stasiun deket kota kalau ga salah ingat 20 ribu
dong, atau 10 ribu rupiah, terus dari stasiun menuju tempat kawan andrew
yang berjarak 15 menit dari old quarter hanya 140 ribu dong ( 70 ribu
rupiah), itu pun saya bayar dengan 5 USD+ 10 ribu dong ( sekitar 55 ribu
rupiah) karena bekal mata uang dong saya tinggal 10 ribu, saya lupa
menukar USD ke dong saat dibandara karena mengejar Bus. akhirnya saya
kasih pecahan 5 USD dan 10 ribu dong, dan sopir taksi yang ganteng itu
sedikit cemberut menerimanya, lalu menggunakan bahasa vietnam sedikit
ngomel gak jelas dan saya pun membalas dengan bahasa tangan ala tarsan,
sorry i dont have any more money in dong! Karena bete akhirnya sopir
taksi yang keren itu pun cabut. Hehe.. berhasil!
Saya menghabiskan 2 malam menginap di apartemen
kawan Andrew yang sederhana, bangunannya mirip rumah susun dijakarta
tapi lingkungannya rapih dan bersih, mulai dari tangga lantai satu kita
sudah harus membuka sepatu atau sendal sampai ke lantai 4 tempat
kamarnya, begitu juga dengan penghuni lain semua tertib dengan kesadaran
sendiri.
Setelah istirahat sehari penuh, hari kedua Andrew
mengajak saya berkeliling kota hanoi dan menjelaskan tempat-tempat asik
dan bersejarah seperti Ho Chi minh Mousleum tempat jasad paman ho di
awetkan. Mengajak saya berenang pada malam hari dikolam renang air
hangat dipusat kota Hanoi lalu makan malam dipusat touris old quarter,
sungguh keren orang ini dan sepertinya itinerary ini disamakan kepada
semua tamu couchsurfing yang datang menginap ditempat dia, cool man!
Saya juga diajak berkeliling dipusat old quarter yang dalambahasa Vietnam Phố Cổ alias
kota tua, dan memang disebut kota tua karena dulunya kota Hanoi memang
sebatas daerah old quarter ini aja. Tapi, kota tua di Hanoi ini tidak
sama seperti kota tua-nya Jakarta. Bukan cuma bangunan-bangunannya aja
yang keliatan klasik bin unik, tapi juga suasananya yang perpaduan dari
arsitektur Perancis dan Cina dan sampai sekarang masih terawat dengan
baik.
Dipusat old quarter ini juga terdapat danau
Hoan Kiem yang romantis, pernah disebut Luc Thuy atau Green Air karena
air didanau itu hijau sepanjang tahun, dan pada abad ke lima belas danau
itu berubah nama menjadiHo Hoan Kiem. Akhirnya camera saya yang lebih
banyak cerita memastikan setiap moment tidak lepas dari jepretan camera,
dan Andrew dengan setia menjadi juru foto saya, dasar gak sopan ye.
Hehe..
Hari ketiga di Hanoi sambil pamitan dan dibantu
Andrew saya mulai mencari agent travel untuk tour ke Halong bay salah
satu keajaiban dunia untuk pemandangan alam yang sempat bersaing ketat
dengan pulau komodo dari Indonesia. Halong bay memang menjadi tujuan
destinasi saya ke Vietnam, kurang lengkap rasanya menjelajah Vietnam
jika tidak mengunjungi halong bay meskipun masih banyak kota-kota lain
divietnam yang menjadi pilihan destinasi wisata.
Setelah dibantu kawan Andrew dengan melobi agent
travel yang saya datangi akhirnya dapat paket tour 2 hari 1 malam
menginap diatas Jung ( sebutan perahu wisata khas halong bay) seharga 40
USD sudah termasuk Bus PP hanoi-halong bay, makan 4 kali, tiket masuk
ke goa dong thien cung yang terletak di pulau karang dao go di halong
bay, bermain kayaking dan yang paling asik menginap diatas jung
merasakan keindahan halong bay yang diliputi sejuta misteri dengan
kabutnya yang penuh mistis. Sayangnya karena musim dingin saya tidak
mendapatkan sinar matahari selama di Hanoi maupun di halong bay, dari
pagi sampai petang wilayah ini diselimuti kabutseakan para naga sedang
bersedih, begitu mitosnya.
Itinerary tour halong bay 2 hari 1 malam:
Hari pertama : pagi jam 8.15 saya dijemput tour
guide dari old quarter untuk bergabung bersama wisatawan lain menuju
tempat kerajinan tangan khas hanoi sekitar 1,5 jam dari pusat kota.
Setelah itu lanjut ke halong bay masih 2 jam lagi. Tiba di dermaga
halong bay pukul satu siang, lalu tour guide mengurus administrasi
wisata untuk rombongan kami. saya pun mencari camilan buat dikapal,
beberapa wafer, roti dan sebotol red wine tahun 2008 asli buatan Dalat
salah satu kota di Vietnam. Harganya? Hehe.. klo ga murah pasti gue
cuekin, cuman 60 ribu dong atau 30 ribu rupiah satu botol, kalo urusan
miras emang vietnam jagonya semua minuman import serba murah disini.
Tapi ingat kita backpackers bukan untuk
hura-hura, hanya sekedarnya tak apalah sambil melihat dari dekat ciptaan
tuhan, merasakan kedekatannya melalui pemandangan landscape gugusan
pulau karang yg ratusan jumlahnya sungguh tak bisa diungkapkan dengan
kata-kata, hanya fragmentasi yang bisa menjawab. Walah makin ngaco dah..
wkwkkk..
Setelah adminstrasi beres, kami pun menuju kapal
untuk segera berlayar dan makan siang sudah tersaji didalam kapal,
menunya prasmanan pas dengan lidah kita : sayuran, soup, nasi, ayam,
kentang, telur dan ditutup dengan buah-buahan, jadi perbaikan gizi
selama dihalong.
Setelah makan siang, kapal bersandar disebuah
pulau gao do yang sudah ramai dengan kapal lainnya lalu saya dan seluruh
wisatawan turun dari kapal menuju pintu masuk mengikuti tour guide kami
kedalam goa dong thien cung. Guide kami menjelaskan bahwa gua ini, Dong
Thien Cung surganya para goa dan termasuk warisan dunia yang dilindungi
oleh Unesco, goa ini ditemukan oleh seorang nelayan lokal pada tahun
1990-an. Setelah puas menelusuri goa dong selama 45 menit kami menuju
kapal untuk kembali berlayar.
Setelah 15 menit berlayar kapal kembali
berlabuh, kali ini bersandar ditengah kampung terapung yang dihuni
penduduk setempat sambil membuka warung sederhana untuk keperluan
wisatawan seperti, air mineral, makanan ringan dan buah-buahan. Disini
kami diberi waktu 40 menit untuk bermain kayak dan berenang kalau berani
karena airnya sangat dingin tidak ada yang nekat termasuk saya, hanya
bermain kayak menjelah beberapa goa karang disekitar pulau.
Selesai bermaik kayak, kapal kembali berlayar
mengarungi gugusan pulau karang yang indah dan akhirnya tiba didermaga
pulau cat ba salah satu taman nasional halong bay yang fasilitas resort
dan hotelnya juga lengkap. Saya tetap milih menginap diatas kapal karena
ada beberapa wisatawan asing yang memilih menginap di pulau ini,
tergantung selera. Setelah makan malam acara bebas dan saya habiskan
malam itu dengan kawan baru dari belanda, inggris dan jerman diatas
kapal sambil ditemani red wine kami berbagi pengalaman perjalanan,
sungguh menyenangkan.
Hari kedua, Pagi hari cuaca halong masih
tertutup kabut setelah sarapan saya lalu keatas dek kapal mengambil
beberapa gambar dan merekamnya. Melihat kapal – kapal lain yang berlabuh
berderet rapi menambah kesan eksotis halong bay, spectacular natural
wonder!
Kapal tiba kembali didermaga halong bay pukul
12 siang, lalu saya dan beberapa wisatawan yang satu rombongan menuju
bus kecil yang telah disediakan tour guide kami untuk menuju rumah makan
dipusat kota halong bay sekitar 10 menit perjalanan. Makan siang sudah
termasuk satu paket tour 2 hari 1 malam halong bay, keren ya. Inilah
istimewanya Vietnam meski pendapatan ekonominya masih dibawah kita tapi
manajemen pariwisatanya sungguh tertata dengan baik, mereka mampu
mengemas paket wisata yang murah meriah dengan pelayanan memuaskan.
Bayangkan dengan 40 USD ( 400 ribu rupiah) kita bisa menginap di atas
kapal wisata berikut makan dan fasilitas wisata lainnya, ditambah lagi
antar jemput Bus PP yang jaraknya cukup jauh dari hanoi 3,5 jam
perjalanan. Seandainya raja ampat papua bisa mengemas paket wisata yang
murah pasti lebih asik menjelajah tanah air sendiri, hehe.. mimpi sang
petualang.
Kembali dari dari halong bay menuju hanoi hari
sudah petang dan tiba di old quarter jam 6 sore, saya pun mencari
peningapan untuk menginap semalam lagi. Mengumpulkan energi sambil
mencari tiket Bus menuju laos esok harinya yang banyak sekali ditawarkan
oleh agent travel dipusat old quarter, kita tinggal membandingkan saja
mana yang lebih murah.
Saya akhirnya menginap di Old quarter backpacker
hostel, room dominitory 5 USD/malam include coffe morning, wifi, dan
internet gratis. Total keseluruhan saya menghabiskan 5 hari 4 malam di
hanoi dan halong bay, masih terasa kurang puas rasanya karena saya
melewatkan dataran tinggi sapa, sebuah kota kecil yang indah di ujung
utara vietnam dengan ketinggian 1.500 dpl dan puncaknya memiliki
ketinggian 3.100 dpl berjarak 350km dari Hanoi sekitar 9 jam perjalanan.
Tapi karena waktu yang saya miliki hanya 19
hari dan ini sudah hari ke 9 saya di Vietnam maka saya harus membagi
waktu untuk destinasi saya berikutnya yang sudah masuk dalam daftar
Itinerary saya. Laos, bangkok, Phuket, melaka dan singapore.
So, sampai ketemu di laos., tetap jaga kesehatan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar